Kabupaten
Gayo Lues adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia dan merupakan hasil pemekaran dariKabupaten Aceh Tenggara dengan
Dasar Hukum UU No.4 Tahun 2002 pada tanggal 10 April 2002. Kabupaten ini berada di gugusan
pegunungan Bukit Barisan, sebagian besar wilayahnya
merupakan areal Taman Nasional Gunung Leuser yang
telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang
paling terisolasi di Aceh.Selain itu, daerah ini merupakan asal Tari Saman yang pada Desember 2012 telah ditetapkan
sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO di Bali.
Pada
mulanya daerah Gayo dan Alas
membentuk pemerintahan sendiri terpisah dari Kabupaten Aceh Tengah, maka terbentuklah Kabupaten Aceh Tenggara (UU No.
4/1974)
namun
karena kesulitan transportasi daerah Gayo ingin membentuk kabupaten tersendiri
maka terbentuklah Kabupaten Gayo Lues (UU No. 4/2002) dengan ibukota
Blangkejeren dan Penjabat Bupati ditetapkan Ir. Muhammad Ali Kasim, M.M.
2. GEOGRAFI
Gayo
Lues memilki luas wilayah 5.719 km2
dan terletak pada koordinat 3°40'46,13"
- 4°16'50,45" LU 96°43'15,65"
- 97°55'24,29" BT
3. TRANSPORTASI
Rencana
pembangunan Jalur Ladia Galaska (Samudera Indonesia, Gayo, Alas, dan Selat
Malaka) yang menghubungkan Samudera Indonesia dengan Selat Malaka sangat
diharapkan dapat memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat
ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke Banda Aceh harus melalui Medan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, rencana ini banyak
ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama
taman nasional.
Gayo
Lues kemudian dikenal dengan nama Negeri
Seribu Bukit. Nama ini ditabalkan dan dipopulerkan oleh Mohsa El Ramadan,
wartawan senior, Pemimpin Redaksi Koran Rajapost Banda Aceh, dan editor buku Memadamkan Bara di atas Ladia Galaska.
Buku yang ditulis oleh Muhammad Alikasim Kemaladerna ini adalah sebuah solusi
penyelesaian konflik pembangunan jalan Ladia Galaska antara pemerintah dan
pemerhati lingkungan di Aceh.
4. SUKU
Penduduk
Asli Gayo Lues berasal dari Suku Gayo dan bahasa suku Gayo adalah
bahasa Gayo, Indonesia
5.
PEMERINTAH
Daerah
Gayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama Aceh Tenggara, dan dibagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan
dengan perincian sebagai berikut:
·
Blang Kejeren
·
Kuta Panjang
·
Pining
|
·
Rikit Gaib
·
Terangon
·
Putri Betung
|
·
Blang Pegayon
·
Debun Gelang
·
Blang Jerango
|
·
Tripe Jaya
·
Pantan Cuaca
|
6. POTENSI
DAERAH
Kabupaten yang
berpenduduk kebanyakan Suku Gayo ini sedang berbenah diri
untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi
prioritas utama pengembangan.
7.
Pertambangan
·
Timah di Kecamatan Pining
·
Emas di Kecamatan Putri Betung dan Kecamatan Pantan
Cuaca
·
Tambang pasir keramik di Kecamatan Rikit Gaib
8.
Komoditas pertanian
Beberapa komoditas
potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah:
·
Cabe merah besar di kecamatan Blang
Pegayon dan Puteri Betung
·
Serai Wangi, yang dikembangkan di sela-sela pepohonan
pinus di hampir seluruh wilayah Gayo Lues
·
Nilam, yang banyak ditanam di daerah Terangun
·
Tembakau Virginia di Kecamatan Pantan Cuaca
·
Kakao di kecamatan Puteri Betung
·
Kopi Gayo di Kecamatan Pantan Cuaca
·
Durian di Kecamatan Pining
·
jagung di kecamatan blang kejeren
9.
Pariwisata
·
Pintu utama pendakian Gunung Leuser di Kedah, Penosan,
Kecamatan Blang Jerango
·
Pemandian air panas di Kecamatan Puteri Betung
·
Air terjun Akang Siwah di Kecamatan Blang Pegayon
·
Wisata Ekosistem Leuser di Kecamatan Puteri Betung
·
genting di kecamatan pining
·
air terjun rerebe di kecamatan Tripe Jaya
10. Seni
Budaya
·
Tari Saman
·
Tari Bines
·
Didong
·
Dabus/Debus
·
sening bines
REF: WIKIPEDIA
TELAH DI EDIT 30 % OLEH : ABDI
0 Response to "KABUPATEN GAYO LUES"
Post a Comment
SILAHKAN share