SURAT API PERLAWAN DARI SANG KEKASIH!!


Oleh : ABDI BIN KARIM
            Sekarang hanya dua pilihan! Menyerah dan bergabung dengan para penindas atau tetap di jalanan menggelorakan kebenaran, dilema. Ini tak seperti cerita kian santan, meski pun bertubuh mungil namun dengan seketika mampu mengusir para pengaco-pengaco negerinya.

            Lebih dari itu. Ini alam nyata, sangat berlawanan dengan drama alur cerita kian santang. Disini yang menjadi pengaco bukanlah yang anti raja, tapi raja itu sendiri yang menjadi biang kerok dari kegaduhan negeri ini. 

            Raja yang sangat mencintai upeti-upeti itu, sangat-sangat terorganisir dalam menjalankan kejahatannya. Siapa pun yang ingin menentangnya harus siap di hadapkan pada dua pilihan: tunduk menjadi budaknya sama dengan kaya raya atau melawan sama dengan berani di kucilkan dan di fitnah habis-habisan!, selain itu tidak ada pilihan lagi.

            Kami dan kawan-kawan berada di Zona yang kedua !!!

 Hari itu aku benar-benar lelah, seolah perlawan ini sudah berakhir, tak pernah terpikirkan sebelum nya, rencana matang yang jauh-jauh hari telah di persiapkan, terpaksa harus tertunda begitu saja.
            Aku ada di seberang kota bersama kawan-kawan sedangkan di perbatasan Kota sengaja di adakan razia untuk mengkondisikan para demostran yang akan pulang Kampung. Isu demonstrasi terlalu cepat muncul kepermukaan, hingga para petinggi-petinggi raja mempersiapkan segala nya untuk menghalangi pergerakan kami.

             Di ruangan yang amat sederhana, kami berkumpul bersama ratusan para aktivis yang siap turun ke lapangan, ada yang berdiskusi mencari jalan keluar, ada pula yang sedang beristirahat.

Aku keluar ke halaman untuk menenangkan fikiran ku. Sebenar nya aku sangat lelah, jiwa ku benar-benar dilema, apakah perjuangan di hentikan saja sampai disini atau di lanjutkan lagi? Di lanjutkan! Tapi caranya bagaimana?.

Ah.. aku terduduk sambil memegang kepala ku, rencana ku memang hebat dan seolah tak terkalahkan, namun kenyataan hari ini yang harus aku terima begitu pahit, tertunda dan terdunda! Apakah perjuangan untuk membela hak Rakyat, serumit ini? Sepertinya sikap ku mulai terbawa suasana ingin menyalahkan.

di, sekretaris bilang kita mau bahas isu yang mau di boomingkan, ke dalam lah” kata salah satu teman ku yang sengaja keluar untuk mengajak ku diskusi. “ lanjut aja, aku nanti aja ikut, lagi gak mood ni” sahut ku, sambil geleng-geleng kepala, teman ku masuk ke ruangan “okelah” imbuhnya.

Aku merasa tak sepadan, jika kami harus pulang maka kami akan ditahan diperbatasan, tapi apakah isu penangkapan hanya gertakan saja atau?? Tiba-tiba teman ku datang menyerahkan surat yang hiasi amplop bermotif bunga “ni surat untuk mu, aku lupa ngasihnya”, aku bingung ini surat apa, “ini surat darimana?” kata ku, kawan ku menjawab “dari loket, kemarin aku kesana terus di kasih sama pak budek, katanya kasih kan sama mu”.

Aneh, tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba ada orang mengirim surat tanpa memberitahu terlebih dahulu,

“ah.. bro bakar saja surat gk jelas ni”.
“kamu yakin dibakar di, kata pak budek itu surat dari cewek?”
“cewek,! Gak jadilah, aku baca aja,”
“ok selamat membaca, pamit!”
“ya”

Cewek! Mungkin ini surat penting kali ya, aku mulai membuka surat yang bermotif alay ini, di bagian awal surat tertulis “bacalah sampai tuntas sayang”, sekarang aku tau ini surat pasti dari kekasih ku.

Tapi , untuk apa dia bela-belain ngirim surat ya, biar aku baca saja.

Bertarung lah sayang Hunuskanlah pedang mu sayang!
sudah saatnya kau berkata tidak pada durjana-durjana itu,
biarkan tetesan darah itu berjatuhan ditangan mu
biarkan keringat membasahi kekar tubuh mu!
kau adalah tekad yg tak bisa di ganggu gugat,
kau adalah gelombang yg  tak bisa di bendung,
belum apa-apa mendengar rencana mu saja mereka mulai gemetar, kau dengar itu ?
kau dan para sahabat mu dimata mereka laksana gerombolan singa ganas yg maha menakutkan,
nasehatku sayang , jgn terlena bila mereka memberikan daging yg empuk padamu,
sebab daging merekalah  paling lezat, paling banyk darahnya,
darah yg mereka hisap dari hasil penindasan ,maka cabik-cabik lah tubuh mereka sampai mereka berkata:
" ampuni kami, kami tobat, kami akan bertanggung jawab atas kesalahan kami",
Lalu kibarkanlah bendera kemenangan diatas bukit itu , pagarilah dengan jiwa nasionalisme mu .
dari kekasih mu Haryati

Adrenalin ku memacu tujuh kali lipat, aku seperti terlibat dalam Medan peperangan yang sesungguhnya...............Bersambung.......

HANYA IMAJINASI BELAKA, TIDAK ADA MAKSUD MENYINGGUNG SIAPA PUN.
  
DILARANG/MENCIPLAK/MENGAMBIL TANPA SEPENGETAHUAN BLOG ABDI BIN KARIM

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "SURAT API PERLAWAN DARI SANG KEKASIH!!"

Post a Comment

SILAHKAN share